WARTAREMBANG – Penuh tawa dan kegembiraan. Begitulah kiranya suasana yang tergambar dari perjumpaan antara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan KH Ahmad Bahauddin Nur Salim atau yang lebih dikenal dengan nama Gus Baha, Rabu (3/5/2023).
Pertemuan tersebut berlangsung di Ndalem Gus Baha, tepatnya di kompleks Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an LP3iA di Desa Narukan, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang.
Ganjar langsung menuju kediaman Gus Baha, usai bersilaturahmi dari kediaman Gus Mus. Sekitar dua jam, Ganjar dan Gus Baha bertemu.
Ganjar mengaku senang bisa berkesempatan untuk nyantri dan belajar hal baru dari Gus Baha.
“Saya itu kalau ketemu Gus Baha, satu pasti belajar sesuatu yang baru. Hari ini saya silaturahmi halal bihalal ke Gus Mus, ke Gus Baha, mumpung satu jalur,” katanya.
Di antara yang disampaikan Gus Baha saat bertemu Ganjar yakni tentang kepempinan yang memberikan contoh dan tidak memusuhi rakyatnya. Gus Baha mengatakan kepada Ganjar, seorang pemimpin harus mengayomi dan melindungi rakyat.
Pertemuan yang sebelumnya direncanakan singkat agar tak mengganggu kesibukan Gus Baha, tak terasa berlangsung hingga dua jam. Menurut Ganjar, cara penyampaian Gus Baha sangat menyejukkan, mudah dipahami dan solutif.
“Kalau beliau ngaji dan sebagainya itu selalu solutif, iso ngene kenapa ngono, lalu coba dibalik cara berpikirmu, satu persatu contoh itu diberikan. Sangat inspiratif. Jadi ya, ikut nyantri sebentar tadi sama Gus Baha,” katanya.
“Ngajinya banyak sama Gus Baha, selalu menarik,” imbuh Ganjar.
Gubernur Jateng dua periode itu mengatakan, Gus Baha sebagai sosok ulama yang santun dalam dakwah membuatnya disukai. Bahkan, kata Ganjar, orang yang cuek dan malas belajar agama kini banyak yang ‘nyantri’ lewat video-video ngaji Gus Baha yang disebarkan secara daring.
“Maka tadi saya ceritakan ‘Gus jenengan nggak tahu to, yang dulu nggak pernah ngaji, cuek-cuek itu kalau mau tidur mendengarkan rekamane jenengan dan itu ternyata sangat menginspirasi mereka untuk kemudian bisa ikut ngaji, bertindak baik tanpa harus ketemu dengan jenengan, di dunia digital’ yang ternyata Gus Baha tidak tahu kalau ada di youtub, dan di mana-mana,” katanya.
Sebenarnya usai bertemu Gus Baha, kata Ganjar, juga akan bersilaturahmi ke keluarga KH Maimoen Zubair di Sarang, Rembang. Rencana itu urung dilakukan karena keluarga KH Maimoen di Sarang, sedang tidak berada di tempat.
“Sebenarnya mau ke Sarang juga, tapi keluarga di Sarang lagi pada tindak semuanya. Nanti kami akan coba cari waktu,” tandasnya. (Jambrong)