Wartapati.com Gembong – Kemarau panjang ini mengakibatkan debit air Waduk Seloromo menurun drastis. Tak hanya itu, pengaruh kemarau panjang kali ini juga berdampak pada tanah dasar waduk yang kering.
Karena itu meski hujan turun pada November dan Desember maka belum tentu Waduk Seloromo bisa menampung air. Pasalnya tanah dasar waduk membutuhkan air untuk peresapan terlebih dulu, sehingga air yang tertampung di waduk yang ada di Kecamatan Gembong itu tidak langsung meresap ke dasar tanah.
Hal itu dikatakan Operator Waduk Seloromo Susanto. Saat ini daya tampung waduk yang juga menjadi objek wisata hanya 9.000.000 meter kubik. Kondisi ini berbeda pada tahun = tahun sebelumnya dimana daya tampung mencapai 9.500.000 meter kubik.
“Dikarenakan tahun kemarin curah hujan kurang mendukung. Ini tinggal 600.000 meter kubik, kira-kira tinggal 10-15 persen,” jelas Susanto.
Hal lain dari dampak menurunnya debit air adalah penutupan pintu bendungan. Hal ini bertujuan guna pemenuhan pembasahan tanggul saja, bukan lagi untuk irigasi pertanian sejak pertengahan September lalu.
“Mulai pertengah September kemarin dihentikan untuk pengairan sawah. Januari kemungkinan diisi lagi. Itu belum bisa penuh. Misal hujan November atau Desember, belum bisa mengisi karena tanah kering. Biar ada peresapan dulu dan itu baru mengisi,” pungkasnya.Nug