Beranda Berita Percepatan Penanggulangan Kemiskinan, Pemprov Jateng Tingkatkan Kolaborasi Multipihak

Percepatan Penanggulangan Kemiskinan, Pemprov Jateng Tingkatkan Kolaborasi Multipihak

0
Sekretaris Daerah Jawa Tengah, Sumarno, saat kegiatan Laboratorium Kebijakan Analisis dampak Program Penanganan RTLH, Rabu (20/7/2022). Jambrong/wartatimes
Sekretaris Daerah Jawa Tengah, Sumarno, saat kegiatan Laboratorium Kebijakan Analisis dampak Program Penanganan RTLH, Rabu (20/7/2022). Jambrong/wartatimes
0 0
Read Time1 Minute, 54 Second

WARTATIMES SEMARANG – Kolaborasi berbagai pihak baik dari pemerintah maupun non pemerintah merupakan langkah tepat untuk menanggulangi kemiskinan. Disebutkan, keberhasilan penurunan kemiskinan di Jateng hingga Maret 2022, merupakan kolaborasi antara pemerintah, sektor non pemerintah seperti kalangan industri dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), serta pihak terkait lainnya. Penurunan kemiskinan di Jateng yang mencapai 102,57 ribu jiwa dari 3,93 juta jiwa, diharapkan menjadi pemicu kekuatan semua pihak untuk lebih mempercepat penanganan kemiskinan di Jateng. 

“Mengenai kemiskinan di Jateng masih menjadi permasalahan yang harus ditangani bersama, dan masalah kemiskinan butuh kolaborasi berbagai pihak,” ujar Sekretaris Daerah Jawa Tengah, Sumarno, saat kegiatan Laboratorium Kebijakan Analisis dampak Program Penanganan RTLH Sebagai Upaya Penanggulangan Kemiskinan, di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Jateng, Rabu (20/7/2022).

Sumarno menambahkan program rehab RTLH merupakan bagian kecil dari upaya Pemprov Jateng dalam menangani kemiskinan. Sebab, dalam penanggulangan kemiskinan tidak sedikit persoalan yang lebih penting. Diantaranya bagaimana upaya meningkatkan kemampuan masyarakat agar lebih berdaya sehingga mampu memperoleh pendapatan ekonomi. 

Pada 2022 dan 2023, pihaknya akan lebih meningkatkan kolaborasi program RTLH bersinergi dengan beragam program lain. Sehingga tidak hanya mengenai pemugaran RTLH, tetapi juga menyangkut penyediaan air bersih, listrik, persoalan sanitasi, dan sebagainya. Terlebih kemiskinan juga terkait dengan stunting, putus sekolah, perlindungan perempuan dan anak, serta lainnya.

“Untuk tahun 2022 dan 2023, RTLH akan lebih komprehensif dari semua unsur. Karena sebagian besar kemiskinan berada di wilayah desa, maka sasaran program lebih banyak di desa-desa dan berbicara kemiskinan maka kita juga akan membahas tentang stunting maupun anak putus sekolah,” kata dia.

Karenanya, untuk menuntaskan persoalan-persoalan tersebut, Sekda meminta semua pihak untuk bersama-sama merumuskan sasaran yang sama, termasuk semua organisasi perangkat daerah yang terlibat dalam pelaksanaan program. Sehingga pelaksanaan program akan lebih efektif dan efisien, tidak tumpang tindih, tidak berbenturan, dan lebih optimal. 

Untuk percepatan penanggulangan kemiskinan, kata dia, Pemprov Jateng juga mengoptimalkan berbagai sumber pendanaan. Pihaknya tidak hanya mengandalkan APBD pemerintah provinsi, APBD pemerintah kabupaten/kota, maupun pemerintah pusat, melainkan juga menggali potensi dari kalangan industri melalui dana CSR, Baznas, dan sebagainya.

“Kami berharap dari kegiatan ini yang mengevaluasi dan menganalisis apa yang telah dilakukan Pemprov Jateng, kami berharap ini bisa menjadi bahan masukan untuk perbaikan bagaimana kita menangani kemiskinan di Jateng jauh menjadi lebih efektif dan efisien, serta mengalami penurunan yang cepat,” harap Sumarno. (Jambrong)

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini