Wartapati.com Wedarijaksa – Keberadaan Pasar Wedarijaksa pada zaman penjajahan Bangsa Belanda memiliki peranan penting. Tempat tersebut menjadi titik pantau perekonomian warga Kabupaten Pati pada saat itu.
Pasar dengan luas hampir 1 hektar tersebut disinyalir sudah ada sejak tahun 1921. Waktu tersebut Bangsa Belanda memegang penuh kendali masyarakat, termasuk faktor ekonomi.
Pasar Wedarijaksa muncul pertama kali dari pedagang jagung yang memanfaatkan jalur transportasi kereta api yang melintas didepan pasar. Namun sarana tersebut kini sudah tidak ada, hanya terdapat sisa yakni rel kereta api yang terkubur tanah di sisi timur pasar.
Peninggalan lain yang menunjukan pasar ini sudah ada zaman penjajahan Bangsa Belanda adalah bangunan los penjual sepeda yang ada di sisi barat pasar. Kios-kios tersebut belum banyak terdapat perubahan. Lapak yang terdiri dari bangunan kayu dan atap ini merupakan ciri khas lapak tradisional.
Setidaknya ada ratusan pedagang yang menggantungkan mata pencaharian di pasar yang kini mendapat perhatian dari pemerintah daerah.
Sejak tahun 2000-an pasar tersebut mulai dipadati pedagang yang sebelumnya banyak memilih berpindah jualan di Pasar Trangkil.
Pada masa pemerintahan Bupati Tasiman, banyak perubahan bangunan pasar yang terletak di Jalan Pati-Tayu. Pasar tersebut cukup berpotensi untuk mendongkrak perekonomian warga sekitar, pasalnya letaknya yang cukup strategis di Jalur Pati-Tayu.
Pada zaman pemerintahan Bupati Haryanto, pasar dengan ikon sepeda diatas bingkai tersebut menuju penyempurnaan bangunan.
Baru-baru ini pemugaran los pedagang daging dan ikan sudah selesai dan bakal diresmikan pada akhir Maret 2020.
Kontributor : Nugroho
Editor : Dianovery