Wartapati.com Gabus – Masih seputar perayaan Hari Santri, ternyata di Pati santri tak hanya belajar ilmu agama, namun juga belajar mengolah limbah lingkungan sekitar pondok pesantren (Ponpes). Seperti pendidikan Ponpes Al Ma’ruf Desa Sugirejo Gabus.
Pengolahan limbah oleh santri dan santriwati ini memadukan unsur kreativitas sehingga menambah nilai barang dari sisi ekonomi. Langkah ini juga wujud kepedulian lingkungan dari para santri.
Seperti membuat bunga dari plastik bekas, tangan santriwati dengan lincah merangkai plastik menjadi bunga hias untuk pajangan ruangan. Produk dari santriwati ini berani bersaing dengan produk pengrajin lain yang sudah ada di pasaran.
Tak hanya itu, santri pun diajarkan mengolah limbah dari aktivitas ponpes menjadi pupuk organik. Memanfaatkan barang yang terdapat di pekarangan, santri mulai mengolah dengan mencampur bahan-bahan menjadi pupuk organik.
Media tanam pun berasal barang bekas seperti gelas bekas air mineral, plastik dan ember cat. Wadah yang disiapkan ini untuk media tanam langsung sayuran oleh para santri.
Pengasuh Ponpes Al Ma’ruf Abdul Rohman menuturkan selama ini santri dan santriwati sudah suka dengan kebersihan dan kerapian lingkungan ponpes. Namun tak cukup itu saja, agar lebih maksimal, maka perlu sedikit kreatifitas agar limbah menjadi benda yang bernilai ekonomi.
“Suka kebersihan, agar masyarakat nanti sama-sama dengan santri dalam olah kebersihan dan keindahan alam sekitar. Lebih cerdas kreatif dan fungsi yang diperlukan anak-anak. Sebelumnya sampah kita bakar di halaman belakang jika tidak ada pengepul yang ambil ,” terangnya.
Kedepannya, pengasuh ponpes berharap mengolah barang bekas bernilai ekonomi tidak hanya dilakukan oleh santri saja, namun diikuti oleh masyarakat sekitar dulu.Nug