Wartapati.com Pati – Fenomena ‘hari tanpa bayangan’ di Kabupaten Pati terjadi pukul 11.17-11.23 WIB, Jumat (11/10/2019). Saat fenomena yang juga disebut kulminasi utama itu Kabupaten Pati bersuhu cukup terik, yakni 33 derajat celcius pada pusat kota.
Tiap Jumat aktivitas warga lalu lalang di pusat kota, yakni alun-alun terpantau cukup ramai. Mayoritas warga yang melintas adalah pelajar dan pekerja baik berkendara atau berjalan kaki.
Tak terlihat warga yang sengaja menanti fenomena langka ini. Dari pengamatan di lapangan, warga hanya sekedar melintas dan berteduh di depan kompleks pertokoan.
Satu pelajar, Yusuf (15) menuturkan informasi hari tanpa bayangan hanya diketahuinya dari media sosial. Tapi Yusuf memang tidak sengaja meluangkan waktu untuk mengamati kulminasi utama.
“Tahu dari media sosial. Pas pulang sekolah panas. Jadi jalan saja. Ini panas kan,” katanya sambil menyeberang di persimpangan jalan.
Dari beberapa informasi yang dihimpun wartapati.com, fenomena kulminasi utama terjadi sejak Kamis 10 Oktober hingga empat hari berikutnya. Untuk Jawa Tengah, kulminasi utama terjadi di Kabupaten Jepara pada Kamis kemarin. Sedangkan hati berikutnya disusul oleh kota-kota sekitar, seperti Kabupaten Pati.
Keterangan dari Kantor Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Semarang yang dirilis media massa menyebutkan Hari Tanpa Bayangan disebut juga sebagai kulminasi utama.
Fenomena itu terjadi karena matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit. Saat itu, Matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau di titik zenit. Akibatnya, bayangan benda tegak akan terlihat seperti menghilang karena tertumpuk benda itu sendiri.Nug