Wartapati.com Wedarijaksa – Gedung Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Wedarijaksa yang sudah beroperasi selama tiga bulan ini diharap menjadi wadah diskusi semua persoalan petani sekitar. Tak hanya soal diskusi teknik budidaya, namun mencakup soal permodalan hingga pemasaran.
Kehadiran gedung baru BPP menjadi semangat petani sekitar dalam penerapan program-program dan teknologi baru bidang pertanian.
Koordinator Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Wedarijaksa Yayuk Supriyani mengatakan ada dua teknologi baru yang digalakan unutk memacu produktifitas hasil pertanian di Wedarijaksa.
“teknologi tanam Jajar Legowo dan Pupuk Berimbang. Dua teknik ini untuk memacu produktivitas hasil pertanian tidak hanya padi saja yang ada di Wedarijaksa,” katanya.
Teknik tanam Jajar Legowo ini memberi ruang setiap dua baris tanam yang selama ini dilakukan untuk padi. Teknik ini diyakini menambah hasil panen petani.
“Sedangkan teknik Pupuk Berimbang menggunakan pupuk dasar organik dan NPK untuk pengimbang. Ini memperbaharui unsur di tanah yang terus menerus ditanami,” imbuhnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertanak) Pati Mukthar Efendi mengatakan BPP yang baru ini bisa dimanfaatkan petani atau Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) untuk berdiskusi mengajak PPL dan Koordinator PPL.
“Mengingat potensi di Kecamatan Wedarijaksa ini tak hanya padi ya, tapi ada bawang merah, melon dan semangka harapannya keberadaan BPP bisa meningkatkan Teknologi budidaya pertanian,” pungkas Mukthar efendi.Nug