Beranda Berita Atikoh Ajak Masyarakat Sadari Bahaya Thalasemia

Atikoh Ajak Masyarakat Sadari Bahaya Thalasemia

0
0 0
Read Time1 Minute, 38 Second

WARTATIMES PURWOKERTO – Ketua TP-PKK Jateng Siti Atikoh mengajak masyarakat menyadari bahaya dan upaya pencegahan dini penyakit Thalasemia. Salah satu strateginya adalah dengan memberi edukasi kepada anak-anak. 

Thalasemia sendiri adalah penyakit kelainan sel darah merah yang dapat diturunkan secara genetik, dari orang tua ke anak.Karena terjadi kerusakan sel darah merah, maka si penderita acapkali merasakan gejala kurang darah atau anemia. 

Ini menyebabkan, penyandang thalasemia harus melakukan transfusi darah secara rutin seumur hidup. Selain itu, Thalasemi juga harus mengonsumsi pil pengurang zat besi dalam darah. 

Oleh karena sifatnya yang genetik, Atikoh mengajak masyarakat “aware” terhadap pola penurunan dalam keluarga. 

“Misal ada satu keluarga saja yang kena. Pakdhe atau siapapun, maka harus diskrining. Sebelum nikah juga sebaiknya melakukan skrining dan diedukasi ketika ada yang carier Thalaesmia terkait risikonya,” ujar Atikoh saat menjadi narasumber acara bertajuk “Wujudkan Banyumas Zero Kelahiran Thalasemia Mayor” di Pendopo Si Panji Kabupaten Banyumas, Sabtu (4/6/2022).

Ia mengatakan, berdasarkan data BPJS Kesehatan triliunan rupiah dialokasikan untuk penyakit Thalasemia. Baik itu, untuk transfusi darah maupun terapi karena, penyakit ini tidak bisa disembuhkan.  

Atikoh juga mewanti-wanti agar tidak ada perundungan kepada penyandang Thalasemia. Karena, penyakit ini juga tidak menular. Selain itu, dengan perawatan tepat, seorang penyandang dapat hidup dengan normal dan berprestasi. 

“Harus diedukasi,  mulai dari anak-anak hingga remaja, juga mahasiswa, dan kelompok masyarakat. Harapannya, selain untuk pengetahuan diri sendiri juga untuk masyarakat,” paparnya. 

Atikoh juga menyampaikan apresiasi atas sinergi Pemkab Banyumas dan Yayasan Thalasemia Indonesia melakukan skrining penyakit tersebut. Selain itu, adapula kebijakan Pemkab Banyumas berupa peraturan bupati untuk menangani Thalasemia.  

Satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengadakan skrining calon pasangan pengantin.

Ketua Yayasan Thalasemia Indonesia Banyumas Erna Sulistyawati mengatakan, di wilayahnya terdapat 243 kasus Thalasemia. Selain itu, sekitar 500 pasien dari daerah sekitar, melakukan transfusi darah di Banyumas. 

“Keadaan ini membuat kami bersemangat dalam memperjuangkan pelayanan terbaik bagi penyandang thalasemia dengan menggandeng PMI dan Unit Thalasemia di RSUD Banyumas. Kami terus bersinergi demi putusnya mata rantai Thalasemia,” urainya.(jambrong)

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini