wartapati.com REMBANG – Kabupaten Rembang berada di zona merah dengan lonjakan pasien Covid-19 yang cukup banyak beberapa waktu lalu, untuk itu menghadapi new normal Pemerintah Kabupaten Rembang menyiapkan konsep new normal baik regulasi, tata cara serta aturan untuk diterapkan di Kabupaten Rembang.
Hal tersebut diungkapkan Bupati Rembang H. Abdul Hafidz saat live talkshow diacara suworo ndeso bersama dagelan Jolang dengan tema new normal (tatanan anyar), Sabtu (27/6) malam, yang disiarkan langsung dari youtube, radio CBFM, dan R2B.
Bupati menyampaikan, dalam penerapan new normal, warga diberbolehkan untuk melakukan aktifitas seperti biasanya. Namun bukan berarti melakukan aktifitas tanpa menggunakan protokol Covid-19.
Protokol Covid-19 wajib digunakan dalam aktifitas sehari hari. Oleh sebab itu dinamakan new normal atau kebiasaan baru.
Tentu dibutuhkan perangkat pendukung untuk menerapkan new normal seperti masker, handsanitizer, termogun, dan tempat cuci tangan diberbagai wilayah. Kini Pemkab Rembang tengah mempersiapkannya untuk membagikan perangkat tersebut ke desa-desa se-kabupaten Rembang.
“Kita jelaskan kepada masyarakat, sebelum new normal kita berlakukan maka perangkat dukungnya harus kita siapkan. Baik itu soal regulasi, soal aturan, soal tata cara. Dan ini sudah saya siapkan untuk desa masker ada, termogun ada, hansanitizer ada, tempat cuci tangan sudah kita siapkan untuk seluruh desa di Kabupaten Rembang. Kemarin sudah didrop dua tronton yang saat ini saya letakkan di gedung balai kartini dan isyaallah akan kita droping ke desa-desa. Jadi kalau perangkatnya sudah siap kita akan memberlakukan new normal, insayaallah kami lounching satu sampai dua minggu lagi, karena ini kita ada lonjakan pasien Covid-19 yang luar biasa. Sambil menunggu reda,” jelasnya.
Bupati berharap masyarakat bisa sedikit bersabar untuk penerapan new normal di Kabupaten Rembang. Tidak hanya sebagian, namun seluruh sektor mulai dari pendidikan, pariwisata hingga dunia hiburan dapat melakukan aktifitas normal kembali dengan catatan protokol Covid-19 tetap digunakan.
Kontributor : Totok
Editor : Dianovery