Wartapati.com – JEPARA – Bupati Jepara Dian Kristiandi secara simbolis melepas wisatawan ke Karimunjawa, Jumat (16/10/2020) di Pelabuhan Penyeberangan Kartini Jepara. Pelepasan wisatawan ini menandai dibukanya kembali wisata ke Karimunjawa setelah tutup sekitar tujuh bulan lantaran pandemi Covid-19. Sebanyak lebih dari 200 wisatawan ini menyeberang menggunakan Kapal Motor Cepat (KMC) Express Bahari 3F.
Dian Kristiandi mengatakan pembukaan wisata ke Karimunjawa dilakukan secara terbatas dan bertahap. Dibukanya wisata ke Karimunjawa ini agar perekonomian di wilayah terluar Jepara itu bisa bangkit kembali. Meskipun demikian, masalah kesehatan masyarakat tetap akan menjadi perhatian serius.
“Kita ingin agar masalah kesehatan dan ekonomi bisa berjalan seimbang. Karena kita tahu wisata menjadi urat andi perekonomian di Karimunjawa,” kata Bupati Andi.
Dibukanya kembali wisata ke Karimunjawa, kata Andi, dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Salah satunya yakni wisatawan minimal harus mengantongi hasil rapid test jika ingin ke Karimunjawa. “Tentu berbagai protokol kesehatan lainnya harus diterapkan. Termasuk kapasitas kapal yang maksimal hanya boleh diisi separuhnya saja,” imbuhnya.
Lebih lanjut Bupati menambahkan jika pihaknya akan secara rutin melakukan evaluasi atas pembukaan wisata ini. Jika nanti didapati kasus positif Covid-19 di Karimunjawa, maka bisa jadi akan dilakukan penutupan kembali. “Kita tentu tidak ingin ada kasus Covid-19 di Karimunjawa. Akan tetapi, jika memang ditemukan maka bisa dilakukan pentutupan kembali,” jelasnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Jepara Zamroni Lestiaza izin dibukanya kembali wisata Karimunjawa telah turun dari Gubernur pada 12 Oktober 2020. Rekoemndasi ini merespon pengajuan izin dari pemerintah Kabupaten Jepara pada 7 Oktober 2020.
“Karimunjawa dibuka karena memang sudah lolos tahap simulasi pembukaan wisata yang dilakukan pada 18 September 2020. Mulai dari moda transportasinya. Kedatangan sampai dengan wisatawan itu sampai di Karimunjawa, termasuk aktivitas pariwisatanya di sana sudah kita lakukan simulasi dengan protokol kesehatan,” ujarnya.
Zamroni menambahkan, aktivitas wisata snorkeling dan diving sudah diizinkan, tetapi disarankan membawa peralatan sendiri dari rumah. Wisatawan tidak perlu khawatir terkait pelaksanaan protokol kesehatan mulai dari peralatan diving atau snorkeling. Pasalnya, sosialisasi terkait hal ini telah dilakukan kepada para pelaku pariwisata di TN KarimunjawaUntuk alat yang dipakai bergantian, itu yang tidak diperbolehkan.
Zamroni menambahkan. untuk pintu penyeberangan, wisatawan saat ini hanya bisa melalui satu pintu yaitu pelabuhan Jepara. Selain itu, terkait proses penyeberangan dengan menggunakan kapal juga sudah diatur untuk tetap menjaga jarak dan protokol kesehatan. “Pengunjung berisiko tinggi yaitu anak-anak, lansia dan ibu hamil untuk sementara tidak diperkenankan berkunjung ke Karimunjawa,” tandasnya.jambrong