wartapati.com PATI- Tradisi money politik atau bagi-bagi uang saat menjelang Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) oleh Calon Kepala Desa (Cakades) di wilayah Pati Jawa Tengah nampaknya membuat Kapolres Pati Jawa Tengah AKBP Bambang Yudhantara Salamun gerah.
Pria yang baru menjabat sepuluh hari sebagai orang nomor satu di Polres Pati itu akan segera membentuk tim satuan tugas (satgas) anti money politik dan satuan tugas anti judi Pilkades.
Bambang, dihadapan sejumlah wartawan mengaku, Pembentukan satgas anti money politik dan satgas anti judi Pilkades dilakukan untuk menindak lanjuti setiap laporan masyarakat yang masuk,
“Saya akan berupaya membentuk satgas anti money politik dan satgas anti judi Pilkades, namun saya butuh komitmen di internal kami, dan itu juga harus tahu per orangnya dulu,” Katanya Kamis (12/12/2019).
Dikisahkan, Sesuai pengalaman, Bambang mengaku pernah mengamankan puluhan botoh (judi pilkades, red), dan itu akan diterapkan, namun untuk melaksanakan butuh persiapan di internal Polres, apalagi dengan waktu yang padat dan singkat ini, harus butuh komitmen di internal kepolisian,
“Money politik dan judi Pilkades (botoh, red), bisa mempengaruhi situasi pilkades di desa yang melaksanakan,” Jelas Bambang.
Botoh atau judi pilkades sangat menpengaruhi situasi pelaksanaan Pilkades, karena para botoh ini akan berupaya untuk mempengaruhi para calon kepala desa dan masyarakat,
“Kita harapkan Pilkades nantinya bisa aman, nyaman, jujur, sesuai dengan asasnya, dan saya minta dukungan agar pelaksanaan Pilkades bisa berjalan lancar,”Harap Kapolres. (nug/wis).
LIHAT JUGA Vidio Komentar masyarakat pati tentang HIV