Beranda Berita Warta Jepara Kabupaten Jepara secara resmi menjadi anggota Jaringan Kota Pusaka Indonesia

Kabupaten Jepara secara resmi menjadi anggota Jaringan Kota Pusaka Indonesia

0
0 0
[the_ad_group id="2190"]
Read Time2 Minute, 15 Second

Wartapati.com Jepara – Kabupaten Jepara secara resmi menjadi anggota Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI). Penerimaan kota ukir menjadi anggota JKPI dilakukan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke – VIII JKPI di Kabupaten Siak, Provinsi Riau, Minggu (20/12/2020).

 

Rakernas ke-VIII ini hanya dihadiri oleh 18 kabupaten/kota dari 70 anggota JKPI. Hal ini lantaran masih dalam masa pandemi covid-19. Bupati Jepara Dian Kristiandi secara pribadi turut hadir dalam Rakernas ini untuk memberikan presentasi sebagai peninjau.

[the_ad_group id="3651"]

 

Direktur Eksekutif JKPI Asfarinal mengatakan, penerimaan Kabupaten Jepara menjadi anggota JKPI sudah memenuhi syarat yang telah ditentukan dan disepakati dalam Rakernas tahun ini. Kehadiran Bupati Jepara secara langsung di Rakernas JKPI ini menandakan keseriusan Pemerintah Kabupaten Jepara dalam menjaga peninggalan sejarah dan pelestarian budaya.

“Kami sampaikan selamat kepada Kabupaten Jepara yang telah menjadi anggota JKPI. Semoga pelestarian budaya bisa terus kita lakukan,” imbuhnya.

 

Dijelaskan Asfarinal,  selama sepuluh tahun berdiri, JKPI menjadi salah satu badan yang konsisten dan fokus dalam pelestarian budaya. JKPI, lanjutnya,  tetap berkomitmen mendorong peran aktif para anggota untuk tetap menjaga, memelihara dan melestarikan budaya sebagai warisan budaya dunia.

 

Bupati Jepara Dian Kristiandi menyampaikan jika peradaban Jepara sudah dibangun sejak abad ke-7 dengan berdirinya Kerajaan Kalingga yang dipimpin oleh Ratu Shima. “Di Jepara terdapat sejumlah peninggalan pusaka dan sejarah. Salah satunya prasasti dan candi di Desa Tempur Kecamatan Keling yang berdasarkan penelitian balai arkeologi merupakan peninggalan dari abad ke-8,” ujar Andi dalam presentasinya.

 

Potensi-potensi tinggalan pusaka dan sejarah lainnya di Jepara, lanjut Bupati, yakni makam dan masjid peninggalan Ratu Kalinyamat, benteng portugis hingga ukir dan sentra-sentra industry lainnya yang tersebar. “Pada tahun 1952, Bung Karno bahkan sempat berziarah ke Makam Ratu Kalinyamat,” jelasnya.

 

Lebih lanjut Andi menyampaikan jika Pemkab Jepara berkomitmen menjaga kelestarian  benda cagar budaya  (BCB) peninggalan sejarah sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. Serta mendukung program penataan dan pelestarian kota pusaka (P3KP). “Tahun 2021, kita juga akan mendeklarasikan dan menetapkan hari ukir sebagai upaya melestarikan ukir,” tandasya.

 

Sementara itu, Ketua Presidium JKPI Indonesia, Drs. H. Alfedri mengaku bangga dengan dilaksanakannya acara ini di Kabupaten Siak. Alfedri juga berharap JKPI mampu mendorong anggotanya menjadi kota-kota pusaka.

 

“Ke depan kabupaten/kota terus melakukan inventarisasi kekayaan budaya dan sejarah untuk memperkuat NKRI. Dan selamat kepada Kabupaten Jepara semoga terus bisa menjalin silahturahmi kepada masing masing anggota dan konsisten hadir di kongres atau acara yang diselenggarakan JKPI,” jelasnya.

 

Seperti diketahui, JKPI ini muncul pertama kali atas prakarsa empat kota di Indonesia. Koordinator Jaringan Kota Pusakan Indonesia yakni Joko Widodo yang juga menjabat sebagai Wali Kita Surakarta pada 2005 lalu. Kemudian, jaringan ini dideklarasikan oleh 12 kota di Indonesia yang otomatis menjadi anggota jaringan pada hari Sabtu, 25 Oktober 2008 di Solo. JAMBRONG

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini