JEPARA – Pemerintah Kabupaten Jepara secara signifikan mampu menurunkan angka kemiskinan dalam beberapa tahun terakhir. Di akhir 2019, angka kemiskinan di Kabupaten Jepara berada di angka 6,66 persen. Angka ini melebihi target yang ditetapkan dalam rencana Pembangunan Jangka Menegah Daerah (RPJMD) Kabupaten Jepara 2017-2022 sebesar 8 persen.
Hal ini disampaikan oleh Bupati Jepara Dian Kristiandi saat Pencanangan Program 1 Pendamping PKH Satu Kelompok Usaha Bersama (KUBE) antara Pemkab Jepara dengan PT. Asta Parashima Nusantara di Pendopo Kartini Jepara, Selasa (8/9/2020).
“Di masa pandemi Covid-19 ini, meskipun kita belum bisa mendapatkan angka statistiknya, geliat ekonomi di Kabupaten Jepara tetap terjaga di saat beberapa wilayah lain mengalami penurunan ekonomi,” ujar Bupati Andi.
Sejak 2014 angka kemiskinan di Kabupaten Jepara, selalu mengalami penurunan. Pada 2014 angkanya mencapai 8,55 persen dan berubah menjadi 8,5 persen pada 2015. Angka ini kemudian menurun lagi pada tahun 2016 menjadi 8,35 persen.
Memasuki tahun 2017, Jepara menyisakan angka kemiskinan sebesar 8,12 persen atau sebanyak kurang lebih 98 ribu jiwa. Masuk ke tahun 2018 angka tersebut tergerus menjadi hanya 7 persen atau setara 84 ribu jiwa. Terakhir pada 2019 angka kemiskinan Jepara menurun menjadi 6,66 persen.
Lebih lanjut Bupati menjelaskan jika diperlukan upaya bersama untuk menekan angka kemiskinan di kota ukir ini. Dirinya pun mengapresiasi kerjasama yang dilakukan oleh koordinator kabupaten Program Keluarga Harapan (PKH) Kabupaten Jepara dengan PT. Asta Parashima Nusantara yang melakukan pemberdayaan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
“Sebenarnya warga Jepara itu wonge rak geleme thenguk-thenguk. Akan tetapi kendalanya kadang tidak ada yang mendampingi. Kini sudah terbantuk lembaga yang mau bersinergi dengan pemerintah. Dengan terobosan yang dilakukan ini harapannya akan ada lonjakan untuk menekan angka kemiskinan di Jepara,”tandas Andi.
Koordinator Kabupaten PKH Jepara Agung Sugiarto mengatakan kerjasama dengan PT. Asta Parashima Nusantara dengan pembentukan KUBE ini sebagai salah satu jalan untuk mempercepat KPM melakukan graduasi mandiri. Saat ini ada sekitar 44 KUBE yang ada di Jepara.
“Setiap tahun sebanyak 10 persen KPM PKH ditargetkan bisa melakukan graduasi mandiri. Dengan kerjasama ini semoga bisa membantu meningkatkan taraf hidup KPM sehingga bisa mandiri dan keluar dari PKH,” jelas Agung.
Sementara itu, Direktur Utama PT. Asta Parashima Nusantara Ahmad Rouf mengatakan, pihaknya memberikan akses permodalan hingga perkulakan kepada KUBE melalui KUBEMART. Selain itu, pihaknya juga akan memberikan pelatihan penggunaan platform digital untuk membantu pemasaran.
“Setiap KUBE ini nanti akan mendapatkan akses kulakan dengan disediakan barang dagangan maksimal senilai lima juta. Ini akan menjadi stimulus bagi KPM agar lebih berdaya,” kataa Rouf.
Selain Bupati Jepara, turut hadir dalam kegiatan ini Pelaksana Tugas Kepala Dinsospermades Jepara Mulyaji, Koordinator Wilayah PKH Jateng 4 Agus Salim dan sejumlah perwakilan OPD terkait. Dalam kesempatan ini diserahkan secara simbolis kepada tiga KUBE masing-masing dari Desa Tigajuru, Desa Damarjati dan Desa Plajan./jambrong