Beranda Berita Warta Rembang BPJS Kesehatan Cabang Pati Berikan Pemahaman Fasilitas Kesehatan di Rembang Terkait Skrining

BPJS Kesehatan Cabang Pati Berikan Pemahaman Fasilitas Kesehatan di Rembang Terkait Skrining

0
0 0
Read Time2 Minute, 42 Second

WARAREMBANG BPJS Kesehatan Cabang Pati terus memberikan pemahaman kepada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) di Kabupaten Rembang terkait pemanfaatan skrining riwayat kesehatan. Hal ini menjadi salah satu inovasi yang terus dikembangkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya deteksi potensi penyakit kronis secara dini.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Pati, Wahyu Giyanto mengatakan kesehatan masyarakat menjadi perhatian serius BPJS Kesehatan agar seluruh peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) mendapatkan manfaat setelah melakukan skrining riwayat kesehatan. Peserta dapat mengetahui kondisi kesehatannya, dan lebih menghemat waktu karena pengisian dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.

“Penyakit kronis adalah suatu penyakit yang diderita dalam kurun waktu lama, yaitu sekitar enam bulan atau bahkan bertahun-tahun. Biasanya penyakit kronis tidak menimbulkan gejala pada tahap awal, tetapi gejala akan muncul ketika penyakit tersebut mulai memburuk atau semakin parah. Sehingga dengan skrining ini kita dapat mengetahui sejak awal potensi risiko penyakit yang diderita,” katanya, Senin (19/06).

Dia menjelaskan, skrining kesehatan dapat dilakukan di FKTP terdaftar atau secara mandiri melalui Aplikasi Mobile JKN dan hasilnya dapat dilihat langsung. Setelah mendapatkan hasil diharapkan peserta dapat berkonsultasi dengan tenaga medis yang ada di FKTP terdaftar agar bisa mendapatkan edukasi atau pelayanan pemeriksaan kesehatan selanjutnya.

“Jika hasil skrining kesehatan yang didapat adalah risiko sedang atau tinggi maka FKTP terdaftar akan melakukan pemeriksaan selanjutnya atau dapat memberikan rujukan ke Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) untuk penanganan lebih lanjut,” ujarnya.

Wahyu menyampaikan, ada banyak penyebab penyakit dapat timbul salah satunya adalah pola hidup yang tidak sehat. Kebiasaan hidup kurang sehat mempunyai risiko besar menimbulkan penyakit yang dapat berdampak penyakit kronis jika tidak ditangani secara dini. Selain melalui FKTP dan Aplikasi Mobile JKN, skrining riwayat kesehatan dapat dilakukan melalui Web Skrining www.bpjs-kesehatan.go.id dan Chat Assistant JKN (CHIKA). Batas usia yang dapat melakukan skrining kesehatan yaitu minimal 15 tahun dan dilakukan setiap satu tahun sekali.

“Skrining ini akan mendeteksi beberapa penyakit kronis, yakni diabetes mellitus, hipertensi, gagal ginjal kronik dan jantung. Peserta JKN diharapkan mengisi dengan jujur sehingga didapatkan hasil yang menggambarkan kesehatan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya,” ujar Wahyu.

Wahyu juga menyampaikan beragam inovasi yang kini sedang dikembangkan oleh BPJS Kesehatan untuk memberi kemudahan akses kepada peserta JKN. Digitalisasi layanan terus digencarkan agar kualitas layanan JKN semakin meningkat dan manfaatnya semakin dirasakan lebih luas oleh peserta. Salah satu yang menjadi andalan adalah Aplikasi Mobile JKN yang diyakini mampu menjawab seluruh kebutuhan masyarakat tentang Program JKN. Banyak fitur yang dapat dimanfaatkan, salah satunya skrining riwayat kesehatan.

“Peserta JKN selalu kami ajak untuk mengunduh Aplikasi Mobile JKN karena banyak sekali manfaat dan kemudahan yang ditawarkan. Salah satunya skrining riwayat kesehatan yang dapat dilakukan secara cepat dan hasilnya dapat langsung diketahui. Jadi, silakan unduh dan rasakan kemudahan layanan JKN hanya dalam satu genggaman,” ajak Wahyu.

Sementara itu, Penanggung Jawab Puskemas Gunem, Herawati Kusumawati menyampaikan skrining kesehatan sangat penting untuk mendeteksi dini risiko penyakit yang kemungkinan dialami masyarakat. Hal ini guna mencegah risiko penyakit menjadi lebih parah. Bahkan, untuk fasilitas kesehatan sangat diuntungkan dengan adanya program skrining kesehatan karena mendukung Program Promosi Kesehatan (promkes) yang ada di puskesmas.

“Jadi program ini berkaitan dan mendukung program promkes yang selama ini dilakukan puskesmas sehingga memudahkan puskesmas melakukan pemetaan risiko suatu penyakit yang kemungkinan dialami oleh masyarakat dengan melakukan kegiatan edukasi ataupun sosialisasi,” ujar Herawati (red)

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini