WARTAJEPARA – Bupati Jepara Dian Kristiandi mendapatkan kenang-kenangan sebuah lukisan atau gambar dirinya dari kelompok kesenian 6 suku yang ada di Karimunjawa. Gambar Bupati Andi memakai pakaian adat Jepara itu dibuat dengan menggunakan teknik stensil dibuat diatas panggung pentas budaya di Alun-alun Desa Kemojan Kecamatan Karimunjawa, Sabtu (14/5/2022).
Bupati Andi mengaku terharu dengan kenang-kenangan yang diberikan oleh perwakilan 6 suku yang ada di Karimunjawa tersebut. Sebagai bentuk penghargaan atas pemberian itu, orang nomor satu di Jepara itu kemudian membeli lukisan itu dengan harga Rp.15 juta untuk diberikan kepada perwakilan pelaku seni dari 6 suku tersebut.
“Terima kasih atas kenang-kenangan ini. Ini boleh kan kalau di lelang. Untuk itu saya beli seharga 15 juta untuk diberikan kepada pelaku seni tadi,” ujar Bupati disambut tepuk tangan dari warga.
Lebih lanjut Bupati Andi mengatakan, Pemkab Jepara memberi apresiasi untuk seluruh keturunan suku yang ada di Karimunjawa. Sudah puluhan bahkan ratusan tahun mereka hidup rukun dan tidak pernah ada selisih paham antar suku. Mereka sama-sama berkomitmen bergotong-royong membangun Karimunjawa.
“Ada bahasa, seni, dan budaya yang harus kita jaga. Kami juga sudah mengeluarkan kebijakan bagi siapa saja yang nanggap (menghadirkan) kesenian daerah akan diberi penghargaan Pemkab Jepara,” jelas Andi.
Pulau Karimunjawa memang memiliki kekayaan dan keanekaragaman budaya luar biasa. Keberagaman suku yang tinggal di kepulauan ini, menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.
Pentas budaya bertajuk Srawung Budaya Karimunjawa ini mengangkat budaya yang ada di Karimunjawa. Berbagai kesenian suku Jawa, Bugis, Madura, Mandar, dan Buton ditampilkan.
Kegiatan dibuka dengan tarian Minagara dari Sanggar Jaladri. Tarian asli Karimunjawa ini, biasanya ditampilkan setahun sekali saat tradisi Barikan. Minagara menceritakan kisah seorang perempuan yang menyambut suka -cita suaminya yang datang membawa hasil tangkapan ikan dari laut.
Kemudian dilanjutkan Pencak Baruga. Tarian yang dipadukan dengan bela diri ini, melambangkan suka cita dan kerukunan warga. Biasannya ditampilkan saat adanya pesta masyarakat suku Bugis Karimunjawa. Selain itu juga, Tari Dewi Tri Sekti Sanggar Danangjoyo mewakili kesenian Jawa, Tari Mapadendang Bugis Batulawang, dan tari ombak wetan. (JAMBRONG)