WARTATIMES SEMARANG – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen menunaikan ibadah shalat Idul Adha di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Minggu (10/7/2022). Taj Yasin berharap perayaan Idul Adha 1443 Hijriah ini menjadi momen untuk menguatkan kebersamaan dan mengucap rasa syukur.
Taj Yasin berangkat dari Rumah dinas Rinjani dengan mengendarai Vespa PX sekitar pukul 06.00. Sesampainya di MAJT, wagub yang ditunjuk sebagai khatib Shalat Idul Adha langsung menempatkan diri.
Dalam khotbahnya, Taj Yasin menyampaikan umat Islam Indonesia terbukti dapat berjuang dan berkorban dengan semangat persaudaran menghadapi pandemi Covid-19 yang hingga kini masih terjadi dan wabah PMK. Sehingga semuanya harus mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT.
“Idul Adha kali ini kita patut bersyukur. (Salah satunya) jemaah haji Indonesia sudah berangkat menunaikan ibadah haji,” kata Taj Yasin usai menunaikan shalat.
Selain menunaikan shalat, Taj Yasin juga menyerahkan hewan kurban. Jumlah hewan yang diserahkan sebanyak 39 ekor hewan terdiri dari 11 ekor sapi dan 28 ekor kambing.
Dia berpesan agar masyarakat terus waspada terhadap wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menjangkit hewan-hewan ternak. Masyarakat diimbau agar tertib dalam memilih hewan, termasuk mengecek kondisi kesehatan maupun kelayakan hewan kurban, serta selalu berkoordinasi dengan instansi kesehatan terkait PMK dan Covid-19.
“Di Jawa Tengah, kami sudah mengedarkan kepada masyarakat dan pemerintah kabupaten/kota, untuk mengawasi RPH (rumah pemotongan hewan) serta menertibkan bagaimana berlangsungnya penyembelihan hewan kurban. Kita dorong ke RPH supaya tidak ada kerumunan dan menghindari penularan Covid-19 dan PMK,” kata wagub.
Lebih jauh, Taj Yasin meminta kepada seluruh Juru Sembelih Halal (Juleha) di Jawa Tengah untuk terjun ke masyarakat. Pemprov Jateng telah melakukan pelatihan juru sembelih halal (Juleha) kepada masyarakat, dia berharap Juleha dapat mempraktekkan ilmunya saat ini.
“Kepada juru sembelih di kampung-kampung, juga diimbau untuk melaporkan kesehatan hewan kurban, karena bukan hanya untuk disembelih tetapi ini juga berkaitan dengan masyarakat yang mengkonsumsi, sehingga harus halal dan higienis. Kalau ada hewan yang sakit hentikan dahulu atau diundur, karena penyembelihan bisa dilakukan hingga tiga hari kedepan,” pintanya. (Jambrong)