WARTAKUDUS Pemkab Kudus telah mengalokasikan anggaran untuk penanggulangan kemiskinan di setiap tahunnya yang berasal dari APBN, APBD Provinsi Jawa Tengah, APBD Kabupaten dan DBHCHT. Namun, akan lebih maksimal jika ada dukungan dan peran aktif dari seluruh elemen masyarakat.
“Kolaborasi dan sinergitas bersama Baznas serta lintas sektor lainnya sangat penting untuk bersama-sama meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menekan angka kemiskinan dan kegiatan sosial lainnya. Pemerintah daerah tidak bisa berjalan sendiri, namun harus melibatkan semua elemen,” ujar Bupati Kudus Hartopo saat Tarawih dan silaturahmi bersama (Tarhima) di Masjid Jami Assu’ada, desa Undaan Tengah, Rabu (6/4).
Oleh karena itu, Pemkab Kudus menggandeng Baznas sebagai upaya memaksimalkan pengentasan kemiskinan melalui zakat, infak dan sedekah (ZIS). Demikian, diharapkan dapat mewujudkan pembangunan berkelanjutan dengan meringankan beban masyarakat kurang mampu.
“Saya juga mengapresiasi dan berterimaksih kepada para ASN Pemkab Kudus yang telah berpartisipasi aktif dalam salah satu upaya pengentasan kemisikinan di Kabupaten Kudus. Dengan menitipkan ZIS melalui BAZNAS, panjenangan sudah membantu saudara-saudara yang membutuhkan. Semoga kebaikan yang telah panjenengan lakukan, menjadi ladang amal ibadah,” ujar Bupati.
Menurutnya, sinergi dan kolaborasi yang dilakukan ini, merupakan salah satu upaya dalam pengentasan kemiskinan. Pasalnya, Baznas telah melakukan berbagai program untuk masyarakat, seperti menyantuni anak yatim piatu, pemberian bantuan modal usaha untuk penggiat UMKM, bantuan rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), bantuan pendidikan, hingga bantuan akibat bencana alam. (BK)