Wartatimes.com PATI Prasasti Masjid Besar Tayu di Jalan P Sudirman Tayu teryata menyimpan beberapa peninggalan sejarah antara lain adalah prasasti kayu tulis yang biasa disebut oleh masyarakat sekitar songo jati atau mendali jati
Prasasti kayu tulis waktu itu disebut songsong jati atau medali jati. Berhasil diterjemahkan oleh Om Syam Haryono , berbunyi :
“Dadosipun masjid Margotuhu Kabupaten Juwana. Dinten rebo legi tanggal 17 Muharom Tahun Wawu hijrahe 1297. Warso Jawi utawi 31 Desember 1879. Awit damel sehingga dadosipun wau masjid nalikane panjenenganipun Bupati Juwana Kanjeng Rahaden Adipati Mangkudipuro Songsong jati medale jati Patih Rahaden Arya Condro Hadiningrat. Pangulu Mas Muhamad. Wedono Margotuhu Raden Surodimejo. Naib Margotuhu Mas Muhamad Syuja’ “
Bahwa Kademangan Margotuhu kantor District di Tayu, Margotuhu masuk dalam wilayah Kabupaten Juwana.Tahun 1879 bupati Juwana dijabat oleh Mangkoedipoero lll (Mas Agoes Sakri) mulai menjabat dari 1852 – 1884, melalui Besluit Gonvernement 9 November 1852 No.1, dan wafat 22 Januari 1884.di kutip dari postingam fb cahyo aditya yang dibagikan pada halaman pribadi pada 7/2/22
Di jelaskan juga pada poatingan itu yang menerangkan Sejarah yang mengikuti berdirinya masjid tayu Mangkoedipoero lll tidak berputra, maka digantikan oleh Patih Haryo Condro Hadiningrat bin Tjandra Negara lll (bupati Pati).Setelah tahun 1894 Haryo Condro Hadiningrat menjadi Bupati Juwana, dan tahun 1904 Juwana disatukan dengan Pati. (dn)
Lihat postingan ini di Instagram