Wartapati.com #Jurnaliswarga. Pati -kasus covid-19 sejak diumumkan pertama kali pada tanggal 3 Maret 2020 oleh Presiden Ir. Joko Widodo sampai 28 Maret 2020 Indonesia telah mencapai angka 1.155.
Jika dilihat dari peta persebaran yang beredar, hampir seluruh wilayah di negara ini adalah merah dan kuning. Banyak berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah, pemuka agama, para artis maupun lapisan masyarakat.
seperti himbauan dan campaign #dirumahaja, sekolah daring, challenge instastory di instagram ataupun masih banyak lainnya.
Menanggapi pandemi corona pemerintah Indonesia tidak menerapkan sistem lockdown seperti negara China, Korea, dan Italia. Sistem lockdown ini terbukti ampuh untuk membuat margin persebaran corona menurun.
Tentunya pihak pemerintah Indonesia khususnya Ir. Joko Widodo telah melakukan banyak kajian dan pertimbangan untuk memutuskan bahwa bukan sistem lockdown yang diterapkan di Indonesia melainkan sistem social distancing.
Skema social distancing yaitu berupa dengan menjaga jarak saat bersosial minimum 1 meter, tidak melakukan kontak fisik (human to human), tidak mengadakan perkumpulan yang bisa membuat keramaian dan terlebih #dirumahaja.
Sebagai informasi istilah social distancing secara resmi sudah diganti frasa menjadi physical distancing oleh WHO (World Health Organization). Frasa tersebut dirasa lebih tepat dengan kriteria yang disebutkan sebagaimana yang dimaksudkan.
Dengan melakukan skema social/physical distancing setidaknya masyarakat turut ikut serta dalam membantu menurunkan penyebaran virus Covid-19 dan meringankan beban para tenaga medis yang berjuang menyembuhkan para PDP (pasien dalam pengawasan).
Tidak sampai disitu saja, pemerintah juga telah melakukan upaya preventif dengan menginstruksikan penyemprotan disinfektan di seluruh wilayah.
Cairan disinfektan ini dapat dibuat secara masal dan mudahl oleh masyarakat. Sudah banyak beredaran tutorial cara pembuatan cairan ini mulai dari yang simpel, praktis hingga kompleks seperti yang dicontohkan dari dr. Nahla Shihab, edaran dari BPOM, mahasiswa maupun pihak lainnya.
Karena terkadang penyemprotan desinfektan yang dilakukan pemerintah tidak merata menjangkau wilayah secara menyeluruh sedangkan pandemi covid-19 sudah semakin menjadi-jadi sehingga membuat lapisan masyarakat pun geram dan berinisitif sendiri melalukan berbagai upaya preventif.
Terlihat berbagai wilayah di Jogja sudah menerapkan Lockdown mandiri dan di wilayah pati ada satu komplek di desa karaban yang mendeklarasikan sistem lockdown yaitu Gang Baronk. Mungkin inisiatif tersebut akan ditiru dan dilaksanakan menyeluruh nantinya di wilayah lain Indonesia.
Wilayah Pati awalnya adalah zona kuning dan tercatat hari ini menjadi Zona Merah. Jauh sebelum itu, sudah direncakan oleh Karang Taruna Ngudi Rahayu dan KOMBA (Komunitas Mahasiswa Karaban) berinisitif turun jalan untuk keliling desa melakukan penyemprotan massal cairan desinfektan sebagai upaya preventif penyetrilisasi wilayah desa.
“Kami sebagai pemuda desa harus peka terhadap pandemi covid-19 ini, dimana kami pun secara rutin turut serta campaign untuk tetap #dirumahaja dan selalu menjaga kesehatan serta melakukan aktivitas seperti mencuci tangan dengan sabun secara rutin, memakai masker jika keluar rumah dan tidak ngopi/nongkrong untuk sementara waktu” Ujar Edy Suprianto, S.E (PLT Ketua KOMBA) kepada penulis.
Campaign yang telah dilakukan lewat pengumuman mobil berjalan ataupun broadcast di group medsos seperti whatsapp (WA). Untuk cairan desinfektan ini sebagain adalah racikan kami senidiri dengan melihat tutorial di YouTube, imbuhnya lagi.
Permasalah pandemi covid-19 ini tidak ada yang tahu sampai kapan akan berakhir. Pencegahan dan perlawanan hanya bisa dilakukan dengan kolaborasi belbagai pihak. Di sisi lain dengan selalu menjaga pola hidup sehat disertai keseimbangan spiritualitas dan patuh melaksanakan intruksi pemerintah serta melakukan upaya preventif diri adalah hal urgent hari ini. Penulis yakin bangsa ini adalah bangs yang pintar dan terdidik. Ha ini tentu bisa mengusir virus ini (Covid-19) dari rumah kita, Indonesia. 加油印尼 ‘Jia You Yinni’ Indonesia bisa.
Oleh Adimas Ramadhan, S. Si. Penulis adalah mahasiswa S2 jurusan Material Science and Engineering di Xi’an Jiaotong University, China, diedit oleh dianovery
Punya Tulisan Pengen Di Muat di www.wartapati.com silahkan kirim tulisan shobat ke redaksi@wartapati.com atau ke wa 082293785555