Wartapati.com Pati – Gusur atau relokasi lima tempat pangkal PKL di pusat kota Pati membuat pedagang-pedagang mencari jalan keluar lain. Salah satunya dengan menjajakan dagangannya di ruas jalan Tondonegoro Pati.
Meski jalan tersebut dikenal sepi, namun dengan adanya PKL yang mangkal di lokasi tersebut, kini menjadi agak ramai. Ruas jalan yang sempit tak menjadikan persoalan bagi PKL, pasalnya gerobak yang digunakan untuk mengangkut barang dagangan dinaikan ke trotoar.
Sore hari sekitar pukul 17.00 PKL mulai menggelar lapak. Tampak pengunjung mendatangi pedagang yang merupakan langganannya ketika berjualan di alun-alun Pati.
[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=LZmpvM49mKI[/embedyt]
Mulai dari kuliner, camilan, hingga mainkan dijajakan di ruas jalan Tondonegoro berdekatan dengan kantor Disdukcapil Kabupaten Pati.
Pedagang jagung yang sebelumnya kerap mangkal di alun-alun, Tomo mengaku menempati ruas jalan yang sempit itu lantaran keterpaksaan. Dia mengaku mendapat jatah tempat di lokasi baru. Hanya saja dirasa sepi pembeli dan berpindah di jalan Tondonegoro.
“Ada sekitar 25 pedagang yang sebelumnya mangkal di alun-alun. Karena sepi kebanyakan mereka menempati jalan ini,” paparnya.
Tomo mengaku mengalami penurunan pendapatan di lokasi berbeda. Jika di alun-alun dia mendapat kurang lebih 500 ribu permalam. Namun ketika mencoba berjualan di okasi yang disediakan pemkab menjadi menurun, hanya 30 ribu permalamnya.
“Jauh mas, biasanya 500 permalam, di tempat baru 30 ribu,” imbuh tomo.
Tomo merupakan satu dari ratusan PKL yang berharap ada perbaikan pendapatan bagi keluarganya. Ia berharap di tempat relokasi yang baru, yakni di kawasan Puri bisa menjadi ramai ketika mangkal di alun-alun Pati.Nug
LIHAT JUGA BARU Pusat PKL kota pati
[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=XtzLbPomcUc&feature=youtu.be[/embedyt]