Wartapati.com Margorejo – Normalisasi saja belum cukup guna mengatasi persoalan banjir di Pati yang menjadi Pekerjaan Rumah tiap tahunnya. Adanya penataan ulang daerah penyangga sungai Juwana pun perlu diperhatikan seperti reboisasi.
Untuk melaksanakannya dibutuhkan program terpadu, selain melakukan normalisasi sungai yang mana hal tersebut adalah solusi jangka pendek.
“Normalisasi dan pengerukan hanya solusi jangka pendek. Tidak bertahan lama. Sedimentasi akan cepat menumpuk di daerah hulu atau penyangga. Kondisi hutannya rusak maka perlu adanya reboisasi daerah hulu dan ini harus menjadi program prioritas,” kata Ketua Komisi C DPRD Pati Siti Maudlu’ah saat kunjungan di alur Sungai Juwana Desa Jambean Kidul Margorejo.
Lanjutnya kondisi sungai juwana sekarang ini memprihatinkan. Hal itu berdampak pada suplai air bagi petani yang berkurang dan kerap limpas ketika musim hujan.
Pemerintah menggelontorkan anggaran sebesar 100 milyar untuk normalisasi dalam dua tahun anggaran tahun ini. Dan alokasi anggaran tahun 2019 sebesar 40 milyar.
“pada 2020 pemerintah pusat sudah mengalokasikan 96 milyar ini terus kami kawal agar tidak lepas,” imbuh Siti.
Dia berharap agar pemerintah daerah mengupayakan adanya program reboisasi selain persoalan sosial yang muncul selama normalisasi Sungai Juwana.Nug