Wartapati.com Pati – Pentas musik dangdut yang sudah menjadi tradisi momen lebaran bakal kesulitan gelar pentas di wilayah Pati. Apalagi pentas dangdut dengan iringan musik DJ bakal tak mungkin dapat izin manggung di bumi mina tani.
Pertimbangan itu mengingat kerap memicu kisruh penonton saat hiburan berlangsung. Hal lain yakni dangdut dengan iringan musik DJ dilarang pasalnya penyanyi mengenakan rok sangat ketat dan pendek.
Imbauan itu diutarakan Kapolres Pati AKBP Jon Wesly Arianto melalui Kabag Ops Kompol Supriyanto, Jumat (3/5/2019). Pihaknya melalui kapolsek akan screening terlebih dulu terkait izin apabila ada gelaran dangdut.
[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=3ui3yOLWXDs&t=140s[/embedyt]
“Ini Pasca Lebaran yang menjadi tradisi orang Pati sepulang merantau. Mereka pulang bawa uang, menanggap dangdut apalagi yang ada jedug-jedug DJ itu. Jadi pemicu tawur antar penonton,” papar Kabag Ops Kompol Supriyanto saat rapat koordinasi persiapan bulan suci Ramadhan di ruang Penjawi Setda Pati.
Lanjutnya, dari sisi busana yang dikenakan penyanyi saat pentas dirasa kurang layak. Karena mengenakan baju seksi dan rok mini yang hanya sejengkal dari pangkal paha. Penampilan itu memberatkan atas izin hiburan atau keramaian pada momen lebaran.
“Kapolsek dan Forkopimcam jangan kasih izin hiburan apalagi dangdut yang pakai DJ. Harus screening. Sudah hafal itu dangdut dari Jepara, roknya pasti sekilan (satu jengkal) saja. Cuma sekian lho benar itu,” paparnya di depan Forkompinda dan awak media.
Pihaknya hanya memberi celah atau izin bagi orkes dangdut lokal untuk menghibur warga karena dirasa lebih kondusif.
“Kalau sepakat, bersama kita beri izin dangdut yang ecek-ecek atau lokal saja. Himbau mereka kalau menyanyi pakai rok minimal dua jengkal agak panjang,” pungkas Kompol Supriyanto.Nug
LIHAT vidio PKL Alun Alun Kena Gusur Pindah Di Jl Rogowarsito
[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=LZmpvM49mKI&t=12s[/embedyt]